Sosialisasi Pancasila dengan Cara Kekinian untuk Generasi Milenial, Gen Z, dan Alpha

Tayang: 1 Juni 2024, 15:59 WIB
Penulis: Riki Saputra
Editor: Tim Info Bangka (Bangka Selatan)
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /pandapotans/antara

INFOBANGKAID - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sosialisasi Pancasila dengan cara-cara kekinian yang mudah dipahami oleh generasi Y atau milenial, generasi Z, dan generasi alpha. Hal ini disampaikan Presiden dalam amanatnya saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 di Dumai, Riau, Sabtu (1/6/2024), sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta.

“Kini demografi Indonesia didominasi oleh generasi Y—generasi milenial, generasi Z—gen Z, dan generasi alpha. Oleh karena itu, cara kita menyosialisasikan Pancasila juga harus dengan cara-cara mereka, dengan cara dan praktik-praktik, teladan yang nyata dan menggunakan serta mengembangkan budaya Indonesia,” ujar Joko Widodo.

Presiden menekankan bahwa di tengah perkembangan zaman, nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan dan diwariskan melalui perilaku nyata serta kebijakan-kebijakan yang hasilnya jelas dan bermanfaat bagi rakyat. Dia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan menunjukkan komitmen tersebut dalam ucapan, perilaku, serta kebijakan yang berpihak pada seluruh rakyat Indonesia.

Presiden Widodo juga menyatakan bahwa Indonesia konsisten dengan politik bebas aktif dan terus memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa, termasuk bangsa Palestina, serta perdamaian dunia. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Indonesia juga semakin kokoh dalam perannya di politik internasional, dengan keberhasilan menjadi pemimpin G20, Ketua ASEAN yang sukses, dan kontribusi dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (WWF).

Selain itu, Presiden Jokowi menyoroti upaya Indonesia dalam gerakan dunia menuju ekonomi hijau. Indonesia memiliki berbagai jenis energi hijau seperti energi panas bumi, energi surya, energi air, energi angin, dan energi ombak. Indonesia juga memiliki hasil kebun yang dapat diolah menjadi biodiesel, bioethanol, dan bioavtur.

“Kekuatan energi hijau ini akan mengundang pembiayaan ekonomi hijau, menghasilkan pangan hijau dan membuka peluang-peluang bagi green jobs yang menyejahterakan dan berkelanjutan,” tambah Presiden.

Presiden menekankan bahwa transisi energi harus dilanjutkan secara bertahap, dengan percepatan menuju energi hijau. Dia menginstruksikan Pertamina dan PLN untuk terus mengembangkan energi hijau yang meningkatkan nilai tambah di dalam negeri dan menyejahterakan masyarakat, khususnya rakyat bawah, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. (*)

Sumber: Antara


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub