Pakar Komunikasi Kokom Interkomariah Himbau Masyarakat Jangan Telan Mentah Berita Hoaks

- 7 Desember 2023, 20:17 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Net/

INFOBANGKAID - Jelang Pemilu 2024 berbagai isu politik santer merebak. Momentum ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan hoaks. Informasi yang menyesatkan, menggiring opini seolah-olah benar tetapi faktanya adalah bedul alias berita wadul (bohong). 

 

Padahal Bawaslu sudah memperingatkan daripada menggiring opini lebih baik menggiring opieun seperti cikopi, kueh cuhcur jeung ongol-ongol. 

Saking banyaknya berita hoaks berseliweran sampai-sampai yang baca jadi hayang utah. Kalau yang baca berita hoaks sudah pingin muntah namanya berubah jadi berita hoaks. 

Menyikapi fenomena tersebut pakar komunikasi Kokom Interkomariah dari UNCAL atau Universitas Calipah Apo mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk waspada serta bijaksana dalam mempercayai informasi yang berkembang agar tidak mudah termakan isu yang merugikan.  

“Bijaksanalah dalam mencerna berita. Kalau menerima berita beredar dari sumber-sumber yang tidak kredibel jangan langsung ditelan mentah-mentah. Karena berita mah teu siga peuteuy jeung bonteng yang enak ditelan mentah-mentah. Komo deui lamun dicocol sambel tarasi. Kita harus mengantisipasi isu yang ingin memecah belah. Karena berdasarkan pengalaman yang pecah belah akan berakhir di tukang patri,” ujar Kokom Interkomariah.

 

Kokom menegaskan, saat ini pemerintah, aparat keamanan, penyelenggara pemilu dan semua elemen masyarakat harus saling gandeng untuk menangkal berita hoaks.

“Semua pihak harus saling gandeng. Meski saling gandeng tapi tong nepi jadi gandeng. Komo mun keur adzan jeung aya nu gering mah tong gandeng bisi enke jadi gendeng, ” tutur Kokom. Sebagai pakar komunikasi, Kokom menegaskan berita hoaks harus ditangkal agar tidak tumbuh subur. Namun dia pun tak tahu pasti hoaks tumbuh subur di tangkal naon

 

Halaman:

Editor: Try Sutrisno

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah