Jelang Pilkada 2024, Apatis Politik ?

Tayang: 25 Mei 2024, 07:33 WIB
Penulis: Riki Saputra
Editor: Tim Info Bangka (Bangka Selatan)
Ilustrasi
Ilustrasi /Net/

INFOBANGKAID - Sikap apatis adalah ketidakpedulian atau kurangnya minat dan perhatian terhadap sesuatu yang biasanya menarik minat atau perhatian orang lain termasuk minat pada Pilkada mendatang. 

Orang yang apatis cenderung tidak merespons secara emosional atau tidak menunjukkan minat dalam berbagai situasi, bahkan ketika situasi tersebut penting atau membutuhkan tanggapan. 

Sikap apatis bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, politik, atau lingkungan kerja. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan sikap apatis antara lain kelelahan emosional, rasa putus asa, dan pengalaman negatif yang berulang.  

Apatis dalam politik adalah sikap ketidakpedulian atau kurangnya minat dan keterlibatan dalam aktivitas politik, seperti pemilihan umum, diskusi kebijakan, atau partisipasi dalam organisasi politik

Orang yang apatis secara politik cenderung tidak memberikan suara dalam pemilu, tidak mengikuti berita politik, atau tidak terlibat dalam aksi atau gerakan sosial yang berhubungan dengan politik.

Baca Juga: Rakernas V PDI P, Megawati : terjadinya anomali demokrasi

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan apatisme politik meliputi:

1. Kekecewaan terhadap sistem politik : Ketika individu merasa bahwa sistem politik tidak mewakili kepentingan mereka atau tidak efektif dalam membuat perubahan yang berarti, mereka mungkin menjadi apatis.

2. Ketidakpercayaan terhadap politisi dan institusi : Ketidakpercayaan atau skeptisisme terhadap integritas politisi atau institusi politik dapat membuat seseorang tidak tertarik untuk terlibat.

3. Kurangnya pendidikan politik : Kurangnya pengetahuan tentang proses politik dan hak-hak sebagai warga negara dapat mengurangi minat seseorang untuk terlibat dalam politik.

4. Ketidakpedulian pribadi : Beberapa orang mungkin merasa bahwa politik tidak relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari atau bahwa satu suara atau tindakan mereka tidak akan membuat perbedaan.

5. Pengalaman negatif : Pengalaman buruk dalam aktivitas politik, seperti merasa diabaikan atau dirugikan, bisa membuat seseorang kehilangan motivasi untuk terlibat lebih lanjut.

Apatisme politik dapat berdampak negatif pada demokrasi, karena partisipasi publik yang rendah dapat mengurangi legitimasi pemerintah dan membuat proses politik kurang representatif. (*)


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub