Google Percaya Menjaga Privasi Pengguna Lebih Penting

- 17 Desember 2023, 03:13 WIB
Screenshot Google Maps 2023
Screenshot Google Maps 2023 /Try Sutrisno/

INFOBANGKAID - Perusahaan ternama Google dalam waktu dekat melakukan perombakan besar besaran pada aplikasi Google Maps guna peningkatan privasi pengguna, itu dilakukan dengan secara langsung mematikan riwayat pengumpulan data pada peramban.  

 

Dikutip dari Business Insider, Sabtu (16/12), perusahaan tersebut memutuskan bahwa data lokasi dari lini masa yang dikontrol oleh pengaturan riwayat lokasi dan catatan rute perjalanan pengguna akan disimpan langsung di perangkat pengguna, bukan di Google. Artinya, Google tidak lagi memiliki akses terhadap data riwayat lokasi pengguna.

 

Selain itu, permintaan data lokasi pengguna dari Google, misalnya melalui perintah "geofence" yang meminta data tentang setiap pengguna yang berada di dekat tempat tertentu pada waktu tertentu, juga tidak lagi diterapkan.

 

Selama ini, Google mendapat tekanan yang semakin besar untuk menghentikan fitur pengumpulan data lokasi pengguna terutama sejak aturan Roe v. Wade dibatalkan. Berkaca pada sejumlah kasus yang terkait dengan aturan tersebut, data lokasi beserta riwayat pencarian di internet dan bahkan riwayat pengiriman pesan selama ini dapat digunakan sebagai bukti kriminal terhadap individu yang melakukan aborsi di negara-negara yang melarang aborsi. Pada bulan Mei lalu sebanyak 42 Anggota Partai Demokrat dari DPR dan Senat AS menandatangani surat yang ditujukan kepada CEO Google Sundar Pichai dan mendesak perusahaan untuk berhenti mengumpulkan dan menyimpan informasi lokasi pengguna.

 

"Praktik Google saat ini dalam mengumpulkan dan menyimpan catatan ekstensif data lokasi ponsel akan memungkinkan menjadikannya alat bagi ekstremis sayap kanan yang ingin menindak orang-orang yang mencari layanan kesehatan reproduksi," tulis surat itu.

 

Halaman:

Editor: Try Sutrisno

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x