Serangan Siber Meningkat, Awas Rekening Anda Kebobolan

- 11 Juni 2024, 21:54 WIB
Ilustrasi serangan siber di sistem layanan BSI akibatkan nasabah tak nyaman
Ilustrasi serangan siber di sistem layanan BSI akibatkan nasabah tak nyaman /Pexels/

INFOBANGKAID - Serangan siber pada sektor keuangan terus meningkat, terutama melalui aplikasi mobile banking yang menyasar pengguna Android. Data terbaru menunjukkan, serangan trojan mobile terhadap pengguna Android mencapai 32 persen sepanjang tahun lalu. Kaspersky melaporkan bahwa trojan Bian.H adalah yang paling banyak digunakan, dengan total 22 persen dari semua serangan tersebut.

 

Tiga negara yang paling banyak menjadi target serangan ini adalah Afghanistan, Turkmenistan, dan Tajikistan.

 

Modus lain yang sering digunakan dalam sektor keuangan adalah phishing. Serangan phishing ini menyasar baik individu maupun korporat, dengan jumlah serangan terhadap pengguna individu mencapai 30,68 persen dan pengguna korporat sebesar 27,32 persen. Para pelaku sering menggunakan identitas palsu saat menjalankan modus ini, salah satunya adalah mengatasnamakan toko elektronik yang mencapai 41,65 persen, diikuti oleh aset kripto sebanyak 16 persen, dan penipuan toko online sebesar 41,65 persen.

 

Beberapa situs yang sering dijadikan target penipuan adalah Amazon (34 persen), Apple (18,66 persen), dan Netflix (14,71 persen). Sementara serangan terhadap PayPal tercatat mencapai 54,73 persen.

 

Uang menjadi daya tarik utama bagi para penjahat siber. Pakar Keamanan Siber Kaspersky, Igor Golovin, menjelaskan bahwa sebagian besar serangan malware memiliki motif keuangan. "Melihat lonjakan malware pada ponsel juga cukup mengkhawatirkan. Para penyerang terus mengembangkan taktik mereka seiring dengan munculnya jenis malware yang semakin canggih," ujar Golovin. 

 

Halaman:

Editor: Try Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah