Inovasi AI Perlu Diatur, Kerja Sama Internasional Penting

- 13 Juni 2024, 13:04 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan AI
Ilustrasi kecerdasan buatan AI /Foto: pexels / ThisIsEngineering

INFOBANGKAID — Dewan Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) di Jenewa menjadi saksi peringatan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, bahwa inovasi teknologi telah melampaui kemampuan regulasi, sehingga kreativitas diperlukan untuk mengatasi tantangan ini. 

 

Guterres mendesak negara-negara di dunia untuk memastikan bahwa kecerdasan buatan (AI) tidak memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada. “Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa AI tidak pernah mendukung kesenjangan. Tantangan unik seperti ini memerlukan solusi unik. Kita tidak punya waktu untuk disia-siakan," tegas Guterres dilansir dari Anadolu, Kamis (13/6). 

 

Ia juga menyoroti pentingnya bantuan teknis dan investasi bagi negara-negara berkembang di bidang data, kekuatan komputasi, dan talenta agar mereka dapat berpartisipasi penuh dalam revolusi AI dan memperoleh manfaatnya. “Pekerjaan ITU dalam membangun kapasitas di negara-negara berkembang… merupakan bagian penting dari upaya kami untuk mencegah kesenjangan AI baru yang hanya akan memperburuk kesenjangan yang sudah ada,” lanjut Guterres.

 

Di tengah tantangan kesenjangan digital, kesenjangan data, kesenjangan investasi, dan kesenjangan tata kelola, Guterres menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk membangun jembatan. Summit of the Future yang akan digelar pada September mendatang disebutnya sebagai “peluang utama” untuk mencapai hal ini.

 

PBB berencana menyepakati Global Digital Compact dalam KTT tersebut untuk memperbarui dan meningkatkan kerja sama digital global. Momentum menuju Global Digital Compact yang ambisius semakin berkembang dengan tujuan menghubungkan yang tidak terhubung dan mengakhiri pengecualian digital dalam segala bentuknya.

 

Halaman:

Editor: Try Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah