Network
INFOBANGKAID - Hilirisasi mineral logam bisa menjadi faktor penting dalam mendukung ekonomi Bangka Belitung (Babel). Dengan mengolah mineral secara lebih lanjut sebelum diekspor, Babel dapat meningkatkan nilai tambah produk dan menciptakan lapangan kerja lokal. Ini bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar bagi daerah dan membantu diversifikasi ekonomi. Namun, hal ini juga perlu diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan dan perlindungan terhadap sumber daya alam.
"Mineral logam tentu memiliki prospek ekonomi sebagai daerah pertambangan, potensi ini coba digali dan kita tawarkan kepada investor," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP), Kartikasari, Jum'at (3/5).
Menurutnya, hilirisasi bagian dari kebijakan pemerintah yang mewajibkan kepada pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk meningkatkan nilai tambah mineral dalam kegiatan usaha pertambangan di dalam negeri.
Baca Juga: Pasar Teknologi Kuasai Ekonomi Global
Peningkatan nilai tambah ini dilakukan melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian untuk komoditas tambang mineral logam.
Pemegang IUP dan IUPK tidak boleh melakukan ekspor mineral logam sebelum melakukan peningkatan nilai tambah sesuai amanat Pasal 102 dan 103 UU Minerba.
"Hilirisasi mineral logam ini sudah kita masukkan ke dalam RPJMD dan Rencana Strategi (Renstra)," kata Kartika.
Selain itu tambah Kartika, investasi hilirisasi mineral logam, pihaknya juga terus mengembangkan hilirisasi produk pertanian dan perikanan.
Baca Juga: Dua PIP Ilegal Jarah IUP PT Timah diamankan Polres Bangka Selatan
"Kita membuka ruang investasi kepada para pemilik modal untuk sektor potensial yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi daerah dan pada akhirnya berimbas terhadap kesejahteraan masyarakat," urainya
