Oleh: Ayuni Trisnawati
INFOBANGKAID - Sejak tadi tubuh Gita terkulai lemas di atas kasur, ia demam. Bimo dan Menik kebingungan karena ia tiba-tiba jatuh sakit.
"Ini pasti karena dia kelelahan, kan sudah Ibuk bilang jangan terlalu lama pergi!" ucap Menik memarahi Bimo. Putranya itu tampak menyesal.
"Tapi, tadi Gita baik-baik saja loh, Buk." Jawabnya membela diri.
Kepala Gita benar-benar pusing, ia berusaha tidur namun matanya tak mau terpejam. Dalam benaknya terus terngiang ucapan sosok tadi. Ia pun penasaran dengan benda yang diberikan wanita misterius yang ia temui di pasar. Benda itu terbungkus kain, jadi Gita tak punya gambaran apapun tentang bentuknya.
"Kamu mau makan apa, Nduk? Ibuk masakin ya?" tanya Menik. Ia duduk di atas lantai, tepat di depan Gita.
Gita menggeleng, "Mboten Buk, maaf merepotkan Ibuk." jawabnya.
Bimo menjawil lengan Menik, membuat wanita itu menoleh dan kembali memasang wajah garang. "Apa toh, Le?"
"Mbok ya, aku juga ditawarin Buk. Laper ini." keluhnya manja.
Gita tersenyum, ia mengambil kain yang sengaja diletakkan Menik di atas dahinya. Menik menoleh dan menghentikan tangan menantunya.