Network
INFOBANGKAID - Tradisi adiluhung Bali merujuk pada berbagai praktik budaya, seni, dan ritual yang kaya dan sarat makna, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut beberapa tradisi adiluhung Bali yang terkenal:
Upacara Keagamaan
Nyepi: Hari Raya Nyepi adalah hari raya Hindu yang paling penting di Bali, dimana masyarakat Bali melakukan ritual Catur Brata Penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Galungan dan Kuningan: Perayaan Galungan menandai kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan), diikuti oleh Kuningan yang dirayakan sepuluh hari setelah Galungan, sebagai hari puncak persembahan kepada leluhur.
Seni Tari dan Pertunjukan
Tari Barong: Sebuah tarian yang menggambarkan pertarungan antara Barong (simbol kebaikan) dan Rangda (simbol kejahatan).
Tari Kecak: Tarian yang menceritakan kisah dari epik Ramayana, dengan ciri khas paduan suara "cak" yang dilakukan oleh penari laki-laki.
Kesenian dan Kerajinan
Ukiran Kayu: Seni ukir kayu Bali terkenal dengan detail dan kehalusannya. Banyak ditemukan di desa-desa seperti Ubud dan Mas.
Tenun Ikat dan Songket: Kain tenun Bali dibuat dengan teknik ikat atau songket, yang dihiasi dengan motif-motif tradisional yang indah.
Arsitektur Tradisional
Pura: Kuil Hindu Bali yang memiliki arsitektur unik dengan struktur bertingkat dan atap yang disebut meru. Pura Besakih adalah pura terbesar dan paling suci di Bali.
Rumah Adat Bali: Dikenal dengan tata letak yang mengikuti filosofi Asta Kosala Kosali, rumah adat Bali dibangun sesuai dengan prinsip keseimbangan alam.
Ritual dan Upacara Adat
Ngaben: Upacara kremasi yang merupakan proses pengembalian unsur-unsur tubuh ke alam.
Omed-Omedan: Ritual ciuman massal yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi di Banjar Kaja, Desa Sesetan, sebagai bentuk syukur dan harapan akan keharmonisan.
Tradisi-tradisi ini menunjukkan betapa kayanya warisan budaya Bali dan bagaimana masyarakat Bali menjaga dan melestarikan nilai-nilai leluhur mereka di tengah modernisasi. (*)
