Masih Nakal Jajan Sembarangan : Berikut PMS Berbahaya

22 Juni 2024, 20:52 WIB
Beberapa gejala PMS yang perlu anda ketahui beserta cara pengobatannya /Pixabay/Darko Djurin

INFOBANGKAID - Ada banyak jenis penyakit menular seksual (PMS), masing-masing dengan gejala dan komplikasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis PMS yang paling umum:

Klamidia: Infeksi bakteri yang paling umum pada orang dewasa muda. Gejalanya bisa berupa keputihan tidak normal, nyeri saat buang air kecil, dan perdarahan di luar siklus menstruasi.

Human papillomavirus (HPV): Virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker serviks, dan kanker lainnya. Gejala HPV sering kali tidak terlihat, tetapi virus dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit.

Sifilis: Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan luka pada alat kelamin, ruam, dan masalah neurologis. Gejala sifilis biasanya muncul dalam beberapa tahap, tetapi infeksi dapat diobati dengan antibiotik.

Gonore: Infeksi bakteri yang dapat menginfeksi alat kelamin, rektum, dan tenggorokan. Gejalanya bisa berupa nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dari alat kelamin, dan pendarahan di luar siklus menstruasi.

Herpes: Infeksi virus yang dapat menyebabkan lepuh pada alat kelamin dan sekitarnya. Lepuh pada akhirnya pecah dan meninggalkan luka terbuka. Herpes tidak dapat disembuhkan, tetapi obat dapat membantu mengendalikan gejalanya.

HIV: Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan AIDS. Gejala HIV dapat bervariasi, tetapi dapat mencakup demam, kelelahan, dan penurunan berat badan. Tidak ada obat untuk HIV, tetapi obat dapat membantu orang dengan HIV menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Jika Anda khawatir Anda mungkin menderita PMS, penting untuk segera menemui dokter. PMS dapat diobati, tetapi jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius.  

Anjuran Pencegahan PMS

Pencegahan terbaik dari PMS adalah dengan mempraktikkan seks aman. Ini berarti menggunakan kondom setiap kali Anda berhubungan seks, dan membatasi jumlah pasangan seksual Anda. Anda juga dapat mengurangi risiko terkena PMS dengan mendapatkan vaksinasi terhadap HPV dan hepatitis B.

Berikut adalah beberapa anjuran agar terhindar dari PMS:

Perilaku Seksual

Hindari berganti-ganti pasangan seksual. Semakin banyak pasangan seksual Anda, semakin tinggi risiko terkena PMS.

Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Kondom adalah cara paling efektif untuk mencegah penularan PMS melalui kontak seksual.

Jangan berhubungan seks dengan orang yang Anda tahu menderita PMS. Tunggu sampai mereka benar-benar sembuh sebelum berhubungan seks dengan mereka.

Jika Anda hamil, lakukan tes PMS. PMS dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan.

Gaya Hidup

Makan makanan yang sehat. Makan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih tahan terhadap infeksi.

Olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan fisik Anda secara keseluruhan.

Tidur yang cukup. Tidur yang cukup dapat membantu tubuh Anda pulih dari infeksi dan membangun sistem kekebalan tubuh Anda.

Kelola stres. Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Temukan cara yang sehat untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam.

Hindari merokok dan minum alkohol berlebihan. Merokok dan minum alkohol berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Pemeriksaan Kesehatan

Lakukan pemeriksaan PMS secara rutin. Jika Anda aktif secara seksual, penting untuk melakukan pemeriksaan PMS secara rutin, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala.

Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko PMS. Dokter Anda dapat membantu Anda memahami risiko PMS dan membuat rencana untuk tetap aman.

Dengan mengikuti anjuran ini, Anda dapat membantu mengurangi risiko terkena PMS dan menjaga kesehatan seksual Anda.

Penting untuk diingat bahwa ini hanya informasi umum. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan saran yang personalized dan sesuai dengan kondisi Anda. (*)

Editor: Try Sutrisno

Sumber: Halodoc

Tags

Terkini

Terpopuler