INFOBANGKAID - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah melaksanakan penilaian kinerja penanganan stunting di kabupaten/kota selama tiga hari, dari 19 hingga 21 Juni. Berdasarkan pengumuman dari tim penilai, Kabupaten Bangka Selatan berhasil meraih predikat nilai tertinggi dalam penanganan stunting, diikuti oleh Kabupaten Bangka dan Belitung Timur.
Ir. Herman, Kepala Bappelitbangda Bangka Selatan, menyatakan bahwa selama penilaian, seluruh kabupaten/kota memaparkan permasalahan, strategi, inovasi penanganan, serta hasil yang telah dicapai terkait kinerja stunting. "Alhamdulillah, Kabupaten Bangka Selatan mendapatkan predikat nilai tertinggi," ujar Herman.
Menurutnya, Bangka Selatan berhasil menurunkan angka stunting dari 23,0% di tahun 2022 menjadi 20,3% pada tahun 2023. Persentase keluarga berisiko stunting juga turun drastis dari 66,60% menjadi 26,41%.
Dijelaskan Herman, keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai inovasi program yang dilakukan Pemkab Bangka Selatan, antara lain Gardu Kemunting (Gerakan Terpadu Kendalikan dan Tuntaskan Stunting), Berkat Pasti (Bergerak Serentak Penurunan Stunting), Batu Belimbing (Bersama Bunda, Turun Benahi dan Lihat Tumbuh Kembang Anak Stunting), Layar Gading Ranting (Layanan Antar Jemput Cegah Rawat Darurat dan Stunting), Moge Promkes dan Nyuling (Motor Gesit Promosi Kesehatan dan Penyuluhan Keliling), Yuk Krio (Yuk Konsultasi Di Rumah Sakit Mengenai Informasi Kesehatan Secara Online), serta beberapa inovasi lainnya.
Selain itu Herman menambahkan, penanganan stunting di Kabupaten Bangka Selatan melibatkan berbagai stakeholder seperti TP. PKK Bangka Selatan, Instansi Forkopimda, dan pihak swasta seperti Bank Sumsel Babel dan perusahaan lainnya. "Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi kita semua untuk pencapaian ini," tambah Herman.