Komunitas bertambah pecinta motor Vespa tidak akan mati

- 6 Mei 2024, 02:38 WIB
Vespa
Vespa /Photopast/Try Sutrisno/

INFOBANGKAID - Komunitas Vespa di Indonesia mencapai lebih dari 40.000 orang, yang terus bertambah setiap tahunnya. Jumlah tersebut menduduki posisi kedua setelah negara asalnya, Italia.

Vespa pertama kali masuk ke Indonesia sejak Pasukan Perdamaian Indonesia yang bertugas di Kongo kembali ke tanah air pada tahun 1963. Sekembalinya dari tugas, mereka membawa oleh-oleh Vespa. Sejak saat itu demam Vespa melanda Indonesia.

Vespa digunakan sebagai alat transportasi hingga koleksi. Bentuk Vespa tidak pernah berubah sejak pertama kali dibuat. Hal tersebut membuat Vespa dianggap antik meski harganya relatif murah.  

Sebelum modifikasi Vespa Gembel atau extrem seperti ini jadi tren, di Indonesia telah berkembang pemasangan atribut yang ramai pada Vespa, seperti stiker, pelindung angin, penambahan jumlah lampu, bendera dan lainnya.  

Baca Juga: Tempat Wisata Meninggalkan Jejak Kejayaan Dahulu Kini Bak Makam

Baca Juga: Pembentukan Jaringan Otak Manusia Melambat Diumur 30-an Apa Yang Harus Dilakukan

Menurut Pratomo, seorang penggemar Vespa Ekstrem, modifikasi Vespa ekstrem terjadi di akhir 1990-an dan awal 2000-an, ketika skuter berusia puluhan tahun mulai menumpuk di tempat pembuangan sampah di seluruh Indonesia.

“Anda bisa membeli Vespa bekas seharga 700.000 rupiah (US $ 49), bahkan mungkin lebih rendah jika Anda mendapatkannya dari tempat pembuangan sampah.” Ujar Pratomo.

Menurutnya, Vespa yang dimodif dengan bodi dan sasis yang kuat akan bertahan selama bertahun-tahun. Suku cadangnya berlimpah sehingga dapat menghidupkan kembali mesinnya.

“Dengan sedikit uang, anda dapat membangun perjalanan impian selama Anda bersedia meluangkan waktu dan upaya untuk mewujudkannya.”

Halaman:

Editor: Try Sutrisno

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah