Imbas Kejagung Ungkap Kasus Lama, Rakyat Khawatir 'Tidak Makan'

- 7 Januari 2024, 03:02 WIB
Rakyat Bangka Belitung saat "Ngelimbang Pasir Timah"
Rakyat Bangka Belitung saat "Ngelimbang Pasir Timah" /Ist/

INFOBANGKAID - Sejak terjadinya penangkapan dan proses penyelidikan oleh Kejagung RI di kepulauan Bangka Belitung terhadap para cukong dan pemain pasir timah atas kasus korupsi pada tubuh BUMN PT Timah Tbk. Harga anjlok pasir timah di tengah penambang jatuh tak karuan.  

 

Dari imbas itu banyak bos bos (cukong) para pelaku tambang timah stop sementara, dengan demikian sebagian masyarakat Toboali yang bermata pencarian sebagai penambang kecil khawatir "tidak makan".  

 

"Kalau seperti ini terus positif tidak makan, sedangkan harga bahan pokok melambung tinggi bagaimana nasib kami yang hanya bergantung hidup dari melimbang dan "Nungau" (usaha tambang menggunakan mesin robin kecil)," ujar penambang kecil Hamid warga Toboali, Minggu (7/1).  

 

Dikatakannya, setiap hari dirinya hanya menghasilkan 2 kilogram pasir timah dengan waktu mengais pasir dari pagi hingga petang hari. Mirisnya, hasil pasir timah yang dijual itupun tidak laku dan ada yang membeli hanya dihargai 40 ribu rupiah /kilogram.  

 

"Kami rakyat kecil ini serba salah mau kerja bidang lain selain menambang tidak diterima, kerja serabutan lainnya juga tidak ada peluang makanya lari ke nambang lah karena hanya ini langkah terakhir bertahan hidup," tukasnya lirih.  

 

Halaman:

Editor: Try Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x