Masyarakat Arus Bawah Keberatan Membayar Pajak, Ini Penjelasan Direktur Pajak

- 22 Maret 2024, 13:08 WIB
Cara Lapor SPT Pajak di DJP Online
Cara Lapor SPT Pajak di DJP Online /Cara Lapor SPT Pajak di DJP Online/

INFOBANGKAID, JAKARTA - Masyarakat arus bawah (pengusaha kecil menengah kebawah) mengalami ketidakmampuan menunaikan kewajiban membayar pajak terhadap pendapatan pokok yang minim diterima. Namun peran yang di sandang sebagai pengusaha wajib mengkontribusi pendapatan untuk menambah pemasukan negara.  

 

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo memastikan pemerintah terus mengkaji kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen pada 2025.

 

Dia menjelaskan kebijakan tersebut telah ditetapkan pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Namun, pemerintah juga memantau perkembangan terkini.

Baca Juga: Kegiatan HUT ke-7 SMSI Memperoleh Penghargaan MURI

“Kajian akan terus kami jalankan, dan transisi pemerintah juga akan terjadi, jadi kami juga menunggu,” ujar Suryo saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (19/3).  

Baca Juga: 9 Unit KIP Sedot Pasir Timah di Perairan Laut Rajik, Masyarakat Desa Diumpan Beras

Sementara itu, Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky menyatakan kenaikan PPN ke arah 12 persen tidak menjadi masalah, tapi perlu didukung dengan program lain seperti meningkatkan kepatuhan pajak agar penerimaan pajak bisa terus meningkat.

 

"PPN ini tetap bisa dinaikkan ke 12 persen tapi perlu disupport oleh program-program lainnya seperti misalnya menurunkan informalitas, meningkatkan kepatuhan pajak dan lain semacamnya. Ini memang sangat sangat diperlukan agar penerimaan pajak kita bisa terus meningkat," tuturnya.

 

Ia berharap implementasi berbagai kebijakan pemerintah termasuk terkait penerimaan pajak dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan negara.

 

"Nah, apakah lebih baik di 11 persen, nampaknya tidak. Kalau bisa dinaikkan ke 12 persen better (lebih baik), tapi ini tidak cukup, dan memang perlu diteruskan dengan berbagai macam kombinasi kebijakan lainnya," pungkasnya. (*)

Editor: Try Sutrisno

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah