Pada Masa Itu Sensasi Terbang di Samudera Boeing 929 Jetfoil

20 Mei 2024, 00:47 WIB
Salah satu armada bermesin boeing 929 /Ist/Wikipedia /

INFOBANGKAID - Boeing 929 Jetfoil adalah jenis kapal cepat bertenaga jet yang dikembangkan oleh Boeing pada tahun 1970-an. Jetfoil menggunakan hidrofoil untuk mengangkat badan kapal di atas air, sehingga mengurangi gesekan dan meningkatkan kecepatan. Ini adalah salah satu teknologi canggih pada masanya yang memberikan perjalanan laut yang lebih cepat dan lebih efisien.  

 

Kapasitas pengangkut penumpang dari Boeing 929 Jetfoil bervariasi tergantung pada konfigurasi interior yang dipilih, tetapi biasanya dapat menampung sekitar 250 hingga 350 penumpang.  

 

Harga tiket untuk menggunakan Boeing 929 Jetfoil akan bervariasi tergantung pada rute perjalanan, jarak tempuh, dan layanan yang disediakan oleh operator. Ini bisa berkisar dari puluhan hingga ratusan dolar, tergantung pada faktor-faktor tersebut.  

 

Boeing 929 Jetfoil berasal dari Amerika Serikat. Ini adalah produk dari Boeing Company, sebuah perusahaan penerbangan terkemuka yang berbasis di Amerika.

 

Dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam industri penerbangan, produksi dan pengoperasian Boeing 929 Jetfoil telah berhenti dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun demikian, beberapa kapal mungkin masih digunakan untuk tujuan tertentu atau dipertahankan sebagai koleksi sejarah.  

 

Boeing 929 Jetfoil dikembangkan oleh tim insinyur dan desainer di Boeing Company, perusahaan penerbangan terkemuka yang berkantor pusat di Amerika Serikat. Sejumlah insinyur dan ahli dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam pengembangan teknologi hidrofoil yang menjadi dasar dari Jetfoil ini.  

 

Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, minat para ilmuwan dan insinyur mungkin telah beralih ke teknologi baru dan proyek-proyek inovatif lainnya dalam industri penerbangan dan kelautan. Meskipun Boeing 929 Jetfoil merupakan pencapaian yang signifikan pada masanya, kemungkinannya sudah ada teknologi baru yang menarik perhatian para ilmuwan saat ini. (*)

Editor: Try Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler