Benarkah Ekonomi Baik Saja : Ketidakpastian Geopolitik

- 25 Juni 2024, 06:06 WIB
Pedagang daging ayam potong merasa dampak ekonomi turun sejak beberapa bulan terakhir di Kota Toboali
Pedagang daging ayam potong merasa dampak ekonomi turun sejak beberapa bulan terakhir di Kota Toboali /Try Sutrisno InfobangkaID/

INFOBANGKAID – Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan kecepatan yang stabil pada tahun-tahun mendatang, menurut laporan terbaru dari Bank Dunia. Dalam laporan bertajuk "Indonesia Economic Prospects," pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan mencapai rata-rata 5,1% per tahun dari 2024 hingga 2026. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan belanja publik, investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.

 

Meskipun demikian, Indonesia akan menghadapi hambatan dari menurunnya harga komoditas, meningkatnya volatilitas harga pangan dan energi, serta ketidakpastian geopolitik yang tinggi. 

 

"Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar adalah berkat kerangka kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat, yang membantu menarik investasi," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk, dalam keterangan resminya pada Senin (24/6/2024). "Adalah penting untuk mempertahankan kebijakan makro yang berhati-hati, kredibel, dan juga transparan, seraya menciptakan ruang fiskal yang memungkinkan belanja prioritas untuk perlindungan sosial, serta berinvestasi pada modal manusia dan infrastruktur."

 

Kenaikan harga pangan telah menyebabkan peningkatan inflasi utama saat ini. Pada Mei, harga konsumen naik 2,8% dari tahun lalu, meningkat dari 2,6% secara tahunan (year-on-year) pada Januari. Kondisi iklim yang buruk telah mengurangi jumlah panen beras dalam negeri dan memengaruhi harga pangan secara lebih luas. Inflasi utama diperkirakan akan mencapai rata-rata sekitar 3% pada 2024.

 

Pada April 2024, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%, level tertinggi sejak 2016. Kenaikan suku bunga ini terjadi saat bank sentral di negara maju menunda penurunan suku bunga kebijakan yang sebelumnya diantisipasi, sehingga memicu aliran keluar portofolio dan investasi lainnya secara signifikan, dan menyebabkan tekanan pada mata uang Indonesia dan negara berkembang lainnya. Bank Indonesia diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga pada tahun depan.

 

Halaman:

Editor: Try Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah